Pages

Wednesday, 7 December 2016

Merawat Sweater

Gaya casual dengan rajut ga masalah
Tapi jangan anggap remeh soal perawatan Sweaters dengan bahan rajut
Masih sangat jarang orang yang peka sama cara perawatan pakaian Sweater Rajut yang dipakai setiap hari. Walaupun petunjuk pemakaian sudah tertera dengan jelas. Kalau kita peduli terhadap pola perawatan Sweater Rajut, kita tak hanya menjaga kualitas pakaian Baju Rajutan dalam jangka lama tapi juga bisa menghemat agar tak boros membeli baju.
Perawatan Baju Rajutan cukup sederhana. Sweater Rajut tidak boleh disetrika dengan setrika biasa, harus disteam atau setrika uap. Sebab jika dengan setrika biasa akan merusak kain atau tekstur kain. Kain akan menjadi mengkilat. Selain itu dengan setrika biasa akan mengoyak-ngoyak atau menarik-narik serat kain sehingga membuat Sweater Rajut melebar.
Dalam mencuci Baju Rajutan, jika menggunakan mesin cuci, jangan dicuci dengan kecepatan tinggi karena itupun akan merusak serat kain.
Ketika menjemur, sebaiknya tidak menggantung atau menjepit Sweaters, karena akan meninggalkan bekas gantungan atau jepitan pada bagian yang digantung atau dijepit.
Baju Rajutan (knit) baik Rajutan Sweater dan Model Sweater yang tebal kembali hadir di dalam trend musim ini. Baik dari segi desain dan Model Sweater juga sudah bervariasi.
Baju Rajutan sangat cocok dipakai di musim hujan atau ketika sedang berlibur di daerah pegunungan. Anda dapat memilih Rajutan Sweater yang pas badan, coat atau sekedar syal yang dapat menambah manis penampilan Anda, tanpa harus kepanasan ketika memakai Sweater Rajut tersebut. Maka dari itu pilihlah Baju Rajut yang ringan dan tidak terlalu tebal (lihat “Sweater Rajut”).
Apabila anda membeli sweater, perhatikan juga aturan cara mencucinya untuk menjaga agar sweater anda tetap terlihat bagus dan rapi.
Selain itu perhatikan juga perawatan Sweater Rajut tersebut, janganlah sekali-sekali menggantung Baju Rajut atau Mens Sweaters dengan hanger karena bisa mengubah bentuk.
Tinggalkan komentar
Ditulis oleh  pada 17 Juli 2012 in Clothing.

Saturday, 14 March 2015

Golden Age

Golden Age


Generasi unggul tidak tumbuh dengan sendirinya. Laju tumbuh kembang dan tingkat inteligensia seorang anak sebenarnya tidak dipengaruhi oleh faktor keturunan saja. Ada tiga faktor yang saling memengaruhi, yaitu genetik atau keturunan, faktor lingkungan, dan faktor gizi.
Setelah lahir, stimulasi harus terus dilakukan untuk meningkatkan koneksi otaknya.
Para pakar perkembangan anak menegaskan bahwa lingkungan merupakan salah satu elemen penting untuk kecerdasan bayi. Bayi yang dibesarkan di lingkungan yang penuh kasih sayang dan aman akan memiliki emosi yang baik.
Menurut dr Koesnadi, agar stimulasi yang diberikan lebih optimal, stimulasi harus diberikan bertahap, dalam berbagai variasi dan berulang-ulang. Sel-sel saraf dalam otak merupakan suatu jaringan sel yang berfungsi sebagai “kabel telepon” yang secara teratur akan saling mengirimkan gelombang elektronik berupa sinyal atau “pesan”.
Aktivitas listrik yang terjadi secara berulang-ulang atau kontinu pada sel-sel otak si kecil inilah yang akan mampu mengubah struktur fisik otak secara luar biasa sehingga menghasilkan kemampuan-kemampuan baru sebagai proses perkembangan fungsi otak. Semakin sering otak menerima “data”, semakin sering pula suatu kemampuan diasah sehingga mencapai tahap “mahir” atau piawai.
Jumlah percabangan saraf (sinaps) di otak bayi akan bertambah atau berkurang tergantung apakah otak diberi stimulasi atau tidak. Untuk merangsang perkembangan anak, orangtua bisa melakukannya melalui berbagai aktivitas yang menyenangkan.

Menurut dr. Koesnadi Rusmil, Sp.A (K) ahli tumbuh kembang anak dari RS Hasan Sadikin Bandung, usia 0-5 tahun merupakan periode emas untuk tumbuh kembang anak. “Pada periode ini anak bisa dirangsang untuk mencapai kecerdasan yang lebih tinggi.”  Artikel Selengkapnya.

Friday, 6 March 2015

YANG HARUS DILAKUKAN SAAT ANAK BERUSIA 3 TAHUN

YANG HARUS DILAKUKAN SAAT ANAK BERUSIA 3 TAHUN

USIA 0-3 tahun adalah masa-masa emas bagi anak. Di usia inilah, seorang anak akan dapat segera merespon apa yang didengar dan dilihat di sekitarnya. Di dalam keluarga, anak akan belajar bagaimana berperilaku dengan mengamati perilaku orang tuanya.
Oleh karena itu orangtua berperan penting untuk mengarahkan ke hal-hal positif misalnya dengan memperkenalkan huruf dan membaca. Ingatlah bahwa anak selalu mengamati perilaku orang tuanya.
Bersikaplah sebagaimana anda ingin anak anda bersikap. Tunjukkan sikap hormat, ramah, jujur, dan penuh tenggang rasa. Jangan bersikap negatif, karena tingkah laku negatif orangtua dihadapan anak seusia tersebut juga menjadi faktor penentu sifat dan tindakan anak. Yup, anak akan mudah menirukan apa yang didengar dan dilihat disekitarnya tanpa berpikir panjang. Karenanya hindari hal-hal yang negatif dan jangan sampai dilihat si anak.
Sangat penting untuk diketahui, bahwa pada masa itulah otak anak berkembang sangat cepat sehingga informasi apapun akan diserap, tanpa melihat baik atau buruk. Tugas orang tua adalah mengarahkan anak ke arah yang baik, dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang.
Tak ada kata lain lagi, baik orang tua ataupun calon orang tua, haruslah berhati-hati dalam bersikap di depan anak, bisa jadi, nakal atau tidaknya anak kita di sebabkan karena seringnya kita memberi contoh perbuatan atau perkataan yang tidak baik di depan anak-anak kita.
Semoga bermanfaat.

Pertolongan Pertama Mengatasi Masuk Angin Pada Anak

Pertolongan Pertama Mengatasi Masuk Angin Pada Anak

Penyakit masuk angin pada buah hati merupakan salah satu masalah yang mencemaskan untuk beberapa orang tua terlebih jika terjadi di waktu malam hari. Apalagi jika hal ini ditambah dengan kurangnya pemahaman serta info. Terutama untuk beberapa orang tua, perihal langkah pencegahan serta menyembuhkan masuk angin pada anak memang sangat diperlukan.
Tips jitu mengatasi masuk angin pada anak antara lain:
Cari tahu penyebab masuk angin pada anak
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan anak terserang masuk angin seperti udara dingin, terlalu lama bermain di luar rumah saat hujan, tiupan kipas angin dan AC. Karena itu, sebelum memutuskan untuk mengobatinya, sebaiknya hindarkan dulu penyebab tersebut, misalnya dengan membiasakan diri menggunakan baju hangat saat keluar rumah, jangan terlalu dekat menempatkan AC atau kipas angin, dan lain sebagainya.
Sesuaikan pengobatan masuk angin pada anak sesuai usianya
Kita pasti pernah mendengar tentang ramuan turun temurun dari orang tua kita untuk mengatasi masuk angin pada anak, yaitu dengan campuran bawang merah 1 atau 2 siung, minyak kelapa dan minyak telon. Parut bawang merah lalu dicampur dengan minyak telon, baluri tubuh anak terutama perut dan punggung, akan lebih baik jika Anda juga memberikan pijatan.
Perlu diketahui, ramuan tersebut memang bagus dan efektif, namun untuk anak usia dibawah 6 bulan, sebaiknya jangan pernah menggunakannya karena kulit bayi pada usia tersebut masih belum bisa beradaptasi dengan panas ramuan tersebut. Jika hal ini dilakukan pada bayi usia dibawah 6 bulan, kemungkinan akan menyebabkan kulit bayi menghitam karena panas yang diberikan ramuan tersebut masih belum sanggup diterima oleh kulitnya. Langkah terbaik untuk mengobati masuk angin pada anak usia dibawah 6 bulan cukup dengan mengoleskan minyak dengan kehangatan yang sedang seperti minyak telon di perut dan punggungnya. Minyak telon yang Anda gunakan pada anak Anda bisa dengan minyak telon al ghuroba dan minyak telon hasna.
Jika anak Anda sudah agak besar, lebih dari 6 bulan, maka boleh saja menggunakan ramuan tersebut, karena cukup mudah dibuat, murah dan terbukti efektif dalam mengatasi masuk angin pada anak.
Mencegah lebih baik dari pada mengobati ! pepatah itu memanglah pas, dikarenakan pencegahan tidaklah serumit penyembuhan, cuma saja pencegahan karakternya teratur, karena itulah yang mengakibatkan orang terkadang lupa menghindari datangnya penyakit. Masuk angin mungkin mengakibatkan si anak alami flu serta pilek, sakit kepala, serta demam. Sudah pasti, lebih baik mecegah dari sekarang sebelum anak anda mengalami masuk angin.
Pada zaman sekarang ini obat tradisional sangat jarang digunakan malah ramuan tradisional di anggap sebagai sesuatu yang kuno. Padahal ada banyak sekali kelebihan dari ramuan tradisional selain tanpa efek samping yang cukup berbahaya juga khasiatnya tidak kalah mujarab dengan obat medis di toko. (sumber : pondokibu.com)

Pengen Mendapatkan Bayi Laki Laki, Begini Caranya

Pengen Mendapatkan Bayi Laki Laki, Begini Caranya

Sebuah cara baru untuk mendapatkan momongan laki-laki telah ditemukan. Para peneliti dari Universitas Missouri menemukannya.
Jika calon ibu yang selalu sarapan dengan makanan yang banyak mengandung lemak ketika masa pembuahan akan cenderung melahirkan bayi laki-laki. Dr Cheryl Rosenfeld, peneliti dari University of Missouri mengungkapkan apa yang dikonsumsi calon ibu pada masa awal kehamilan dapat memengaruhi jenis kelamin dan kualitas kesehatan si jabang bayi.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences ini merupakan kelanjutan dari penelitian dua tahun lalu yang menemukan bahwa diet para ibu selama masa konsepsi dapat memengaruhi jenis kelamin bayi yang akan dilahirkan.
"Diet tinggi kalori cenderung membuat ibu melahirkan anak laki-laki ketimbang perempuan, sedangkan diet rendah kalori justru sebaliknya. Pada riset manusia dan tikus, pembatasan makanan dan diet suboptimal selama masa pembuahan dan awal kehamilan juga menghasilkan banyak anak perempuan. Kemungkinan besar ini karena kekalahan seleksi dari fetus laki-laki, sebagai jenis kelamin paling rentan dalam rahim," kata Rosenfeld.
Untuk pastinya, para peneliti melakukan analisa gen pada plasenta tikus hamil di laboratorium. Dua kelompok tikus diberi dua jenis diet berbeda, yakni diet tinggi lemak atau karbohidrat, dan diet rendah kalori. Setiap kelompok ini menunjukkan efek dan ciri yang khusus dibanding kelompok lain yang diberi makanan yang bersumber dari kacang kedelai.
Selain terhadap perubahan kelamin, fetus perempuan pun cenderung lebih sensitif pada jenis makanan ibunya. Dan terdapat gen-gen yang cenderung lebih mudah terpengaruh atau terganggu. Setelah 12 hari , yang merupakan setengah dari masa kehamilan tikus, peneliti menemukan perbedaan pada hampir 2000 gen termasuk yang mempengaruhi pembentukan fungsi ginjal dan indra penciuman.
Hasilnya, gen menunjukkan sesuatu yang bersifat adaptif yang terbentuk oleh pola makan selama kehamilan. Dengan efek terbesar dialami oleh plasenta dari janin perempuan.
Peneliti menyimpulkan, ekspresi gen pada plasenta tikus bersifat adaptif dan dibentuk oleh pola diet selama hamil, dengan efek terbesar dialami oleh plasenta dari janin perempuan.
Diet tinggi kalori dan sarapan rutin pada studi ini diduga dapat meningkatkan peluang mendapatkan anak laki-laki. Sedangkan para ibu dengan asupan energi yang yang lebih rendah cenderung akan melairkan bayi perempuan.
Hasil studi ini juga menunjukkan jika asupan kalori yang tinggi pada masa konsepsi dapat meningkatkan peluang mendapatkan bayi laki-laki dari 10 hingga 11 dari setiap 20 kelahiran.
(Sumber : liputan6.com)