Pages

Thursday, 19 February 2015

Cara Memulai Bisnis secara Islami

Cara Memulai Bisnis secara Islami tuk Jadi Muslimiliardermawan

Posted by Rumah Bambu Bunda Halimah
Berikut adalah saran dari saya bagi yang ingin menjadi pengusaha muslim dan cara memulai usaha sendiri :

1. Bangun Motivasi dan Bulatkan Tekad!
Menjadi pengusaha memerlukan tekad yang kuat untuk mengadapi berbagai kesulitan selama mengembangkan usaha, diperlukan tenaga extra
dan persistensi yang tinggi untuk menembus semak belukar dunia usaha
yang gelap dan tajam. Tekad kuat hanya dapat terbentuk jika Anda sudah
membangun motivasi dan cita-cita yang besar atau karena keinginan untuk
keluar tekanan keadaan yang sulit dan memaksa.

2. Perkuat Tawakkal Kepada Allah Ta'ala!
Setelah tekad sudah bulat maka bertawakallah kepada Allah Subhaanahu Wata’aala dengan sebaik-baik tawakkal. Dengan bertawakkal, pikiran
menjadi tenang saat bekerja, tidak khawatir akan hal-hal yang belum
terjadi, secara penuh pasrahkan nasib dan rezeki Anda kepada Allah
Ta'ala.
"Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakkal kepada-Nya."
 QS. Ali 'Imran : 159
Rezeki merupakan urusan Allah Ta'ala, kita hanya diperintahakan untuk berusaha dan berdo'a.
"Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezkinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezki kepadanya dan
kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
 QS. Al 'Ankabuut : 60

3. Saat Merintis Usaha, Jangan Memaksakan Diri untuk Berbisnis Sesuai Gambaran Ideal yang Anda Miliki!
Banyak orang yang menunda-nunda berbisnis karena ide bisnisnya tidak dapat diwujudkan, seperti karena modal tidak mencukupi, tidak sesuai
dengan bidang keahlian atau malu karena peluang bisnis yang ada
sekarang hanya sekedar bisnis ecek-ecek, tidak keren, dsb. mereka
menunggu keajaiban yang tidak kunjung datang, mereka memilih
mengabaikan peluang usaha yang telah ada dimana menurut mereka
keuntungannya kecil dan tidak menarik, mereka berkhayal untuk
mengembangkan bisnis besar atau memperoleh proyek besar tanpa didukung
asset dan fasilitas penunjang yang diperlukan.
Kerjakan apa yang Anda mampu untuk mengerjakannya sekarang juga, meskipun Anda merasa peluang bisnis yang ada saat ini kurang menarik
namun bersabarlah, boleh jadi suatu hari Anda akan menemukan peluang
bisnis baru yang lebih baik dengan sarana bisnis pertama yang telah
Anda rintis. Bisa jadi Anda akan menemukan partner bisnis atau pemodal
besar yang bersimpati kepada Anda karena kejujuran dan kualitas kerja
Anda sekarang. Jalani dulu apa adanya, syukuri apa yang ada, pasti
Allah tambah nikmatNya. Just do it!

4. Pilih Bisnis yang Dapat Anda Kuasai dengan Cepat!
Anda dapat memilih bisnis yang ada hubungannya dengan latarbelakang pendidikan atau yang sesuai dengan hobi atau yang dapat dibackup oleh
keluarga, teman, dsb. Seperti misalkan Anda diperbolehkan mengambil
barang dagangan tapi hutang dulu karena yang punya barang adalah teman
sendiri, atau outsourcing pekerjaan cetak buku ke percetakan tapi
bayarnya dicicil karena yang punya percetakan adalah paman sendiri, dsb.
Manfaatkan asset apapun yang Anda miliki dan yang dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin, baik aset fisik maupun aset yang tidak terlihat
(intangible aset yang berupa skill, pengalaman kerja, hubungan baik,
kepercayaan, jaringan, dsb).
Intinya manfaatkan dulu asset apapun yang kita punya, jangan memikirkan ide bisnis yang kita tidak mempunyai kekuatan apapun disana.
Jangan memulai bisnis dengan asset nol.
Sebagai contoh, Anda biasa bekerja sebagai sales disebuah perusahaan kemudian ingin berwiraswasta, meskipun Anda mempunya ide produk yang
hebat maka jangan berpikir untuk mengembangkan produk tersebut disaat
kita merintis usaha, karena terlalu banyak variabel yang diperlukan
untuk sukses dalam sebuah bisnis produksi, kembangkan terlebih dahulu
bisnis jasa, pemasaran, konsultan, dsb... hindari bisnis produksi yang
memakan biaya besar dalam mengembangkannya, semua ada waktunya,
bersabarlah.
Carilah teman yang punya produk yang menarik untuk kita pasarkan atau kita jual dengan merek dan kemasan kita sendiri. Cari dulu
pengalaman menjual dan melayani pelanggan baru berpikir produksi,
bangun intangible asset baru sebanyak-banyaknya untuk pengembangan
produk baru dimasa depan.
Nanti kalau sudah berjalan sekian lama akan terbentuk pola, gambaran yang tepat tentang produk yang cocok untuk dikembangkan sendiri.
Yang paling utama dalam sebuah bisnis adalah memiliki pasar (market), punya merek dan dipercaya orang. Selanjutnya produksi bisa
outsourcing. Contohnya : sepatu Nike, pemilik sepatu Nike tidak
mempunyai pabrik, tapi mereka mempunyai merek yang kuat dan pasar yang
besar. (Saya tidak tahu apa Nike masih seperti itu atau sudah punya
pabrik sendiri sekarang).
Juga kebanyakan perusahaan IT hampir sebagian besar outsourcing ke Taiwan, Korea, Malaysia dan Cina untuk produksi notebook dan peralatan
elektroniknya. Seperti Apple dengan iPod dan iPhone-nya, kalau kita
lihat dibalik produknya akan terbaca "made in china", tapi mereka bisa
berhasil menguasai pasar pemutar MP3 dan nomor dua untuk smartphone.

5. Tentukan Diferensiasi Produk!
Pikirkan produk apa yang kira-kira dapat dijual tanpa banyak persaingan serta belum ada produk lain dengan merek yang kuat yang
terhubung kepada produk tersebut. Pelajari apa yang bisa membuat produk
atau layanan kita berbeda dengan yang lain. Setidaknya produk kita
dikemas berbeda dan pada akhirnya dipersepsi berbeda oleh pelanggan.
Apa yang membuat Apple bisa sukses dengan iPod dan iPhone-nya? Mereka bisa membangun pasar baru yang belum dipikirkan orang lain,
mereka membuat inovasi baru, mereka mencari celah2 dimana konsumen
belum puas dengan produk yang ada. Mereka membangun kekuatan merek dan
loyalitas pelanggan, kebanggaan memakai produk mereka, gengsi dan gaya
hidup. Mereka tidak serta merta membuat produk untuk sekedar menyaingi
produk lain.
Sebagai contoh, iPhone dikembangkan tahun lalu, disaat ratusan juta orang sudah memiliki handphone, mereka sepertinya sudah terlambat untuk
memulai bisnis ini, tapi ternyata iPhone dalam waktu kurang dari dua
tahun sudah merajai pasar smartphone, diposisi kedua setelah nokia
untuk penjualan smartphone, mengalahkan RIM Blackberry dan Microsoft
Smartphone.

6. Pilih Fokus dan Bekerjalah Secara Fokus!
Jangan asal terima proyek, jangan kembangkan banyak produk untuk satu merek yang sama atau mengembangkan banyak bisnis sekaligus disaat
Anda merintis usaha. Tujuan dari fokus adalah agar kita semakin ahli
dan menguasai bidang usaha yang kita geluti yang pada akhirnya akan
terbangun merek yang kuat yang terkait erat dengan satu jenis produk
saja dibenak pelanggan (Donat = Dunkin Donut, Burger = McD, Teh Botol =
Sosro, Pizza = Pizza Hut, dsb.).
Dana yang terbatas jangan dipecah2 untuk berbagai jenis produk atau banyak usaha. Tanamkan semua sumberdaya untuk menguatkan kekuatan
bisnis/produk kita. (Ini mungkin bertentangan dengan pendapat jangan
letakkan semua telur dalam satu keranjang), tapi bagi saya justru telah
terbukti, semakin kita fokus dan semakin banyak sumber daya yang kita
tanamkan untuk satu jenis produk/jasa, maka hasilnya akan lebih baik.
Lama kelamaan pasar akan punya persepsi yang kuat untuk merek produk kita, karena kita fokus dan mempunyai positioning yang kuat.
Sebagai contoh:
DHL dikenal untuk pengiriman seluruh dunia
FedEX dikenal untuk pengiriman semalam sampai.
Maka mereka yang ingin barangnya terkirim dalam waktu semalam akan mempercayakan pengiriman barangnya kepada FedEX karena FedEx
benar-benar berupaya untuk terwujudnya janji semalam sampai, sedangkan
mereka yang ingin mengirim barang ke ujung dunia, mereka akan
mempercayakannya kepada DHL, karena FedEx tidak mempunyai infrastruktur
hingga kepelosok-pelosok negeri yang jauh.

7. Carilah Teman atau Berpartnerlah!
Jangan takut untuk mencari partner atau menggaji karyawan. Jangan berusaha mengerjakan semuanya sendiri. Masing-masing kita mempunyai
kelebihan dan kekurangan, carilah teman atau karyawan yang dapat
menutupi kelemahan dan kekurangan kita. Agar terbentuk tim yang kuat
dalam segala bidang.
Jangan takut tidak dapat menggaji karyawan, rezeki mereka telah diatur oleh Allah Subhaanahu Wata’aala, kita hanya sarana saja. Justru
dengan melibatkan orang lain InsyaAllah rezeki kita akan lebih baik dan
lebih barokah daripada bekerja sendirian.

8. Perkuat Kesabaran, Ketaqwaan dan Tawakkal!
Bersabarlah atas segala kesulitan dan kegagalan yang terjadi, maju terus jangan pernah berputus asa dari Rahmat Allah Ta'ala. Dengan
bersabar dalam menghadapi kesulitan dan kegagalan akan membuat kita
semakin matang dalam berusaha dan semakin trampil, seperti layaknya
besi baja yang ditempa oleh pandai besi, dipukul-pukul dengan keras,
dipanasi dengan api yang membara, sehingga akhirnya menghasilkan pedang
yang indah, kuat dan tajam.
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." QS. Al Baqarah : 153
"Dan bersabarlah kalian sesunguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." (Al Anfal: 46).
"Sesungguhnya datangnya kemenangan itu bersama dengan kesabaran.” Hadits Arba’in no. 19
Hindari perbuatan dosa, karena akan membuat hidup Anda sulit dan rezeki sempit.
"Sesungguhnya, tiadalah beruntung orang-orang yang berbuat dosa." QS. Yunus : 17
"Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya." (HR. Tirmidzi dan Al Hakim)
"Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya."
 QS. Ath Thalaaq : 2-3
Jangan terlalu memikirkan hal-hal yang belum terjadi, hindari merenung hal-hal yang membuat kita jadi takut untuk maju, atau hilang
semangat. Setan selalu membisikkan kemelaratan, ketakutan akan
kegagalan. Pikirkan hal-hal positif yang dapat membuat kita terus
semangat dan antusias. Karena antusiasme kita akan menular kepada
karyawan dan kepada colon pelanggan, mereka secara alamiah akan turut
antusias membeli produk kita. Sandarkan nasib dan rezeki Anda kepada
Allah dengan bertawakkal kepadaNya.
"Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan
untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui."
 QS. Al Baqarah : 268
"Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya." QS. Ath Thalaaq : 3
Banyak ayat2 Al-Quran yang menerangkan betapa hebatnya kekuatan sabar, tawakkal dan taqwa itu, jadi jangan ragu lagi, kita orang Islam
memiliki sesuatu yang tidak dimiliki non muslim.
Kalau cara berpikir kita terlalu matematis, seolah-olah tidak ada Allah Yang Maha Kaya dan Maha Berkuasa atas Segala Sesuatu, seolah-olah
kita sendirilah yang menentukan rezeki kita dan rezeki pegawai dan
anak-anak kita, maka bersiap-siaplah untuk gagal dan hidup susah. Tapi
kalau kita yakin bahwa kita sebagai manusia hanya dituntut untuk
berusaha saja, yakin bahwa rezeki itu urusan Allah Ta'ala, sedangkan
kita tetap berusaha dalam ketaatan kepadaNya (bertaqwa), maka jangan
heran kalau dalam waktu singkat bisnis anda akan berkembang pesat,
InsyaAllah.

9. Berbuat Baiklah dan Tinggalkan Maksiat!
Banyak jalan kebaikan yang dapat melapangkan rezeki dan memudahkan urusan kita, seperti berbuat baik kepada orang tua, menyambung
silaturahmi, bersedekah, membantu fakir miskin dan anak yatim dan
berbagai ibadah-ibadah wajib dan sunnah seperti yang telah dicontohkan
oleh Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam yang kesemua itu dapat
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita.
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih
yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah
melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah
Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." QS.
 Al Baqarah : 261
"Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan
adanya pahala yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan menyiapkan
baginya jalan yang mudah."
 QS. Al-Lail : 4 - 7
"Tiadalah kamu mendapat pertolongan (bantuan) dan rezeki kecuali karena orang-orang yang lemah dari kalangan kamu." (HR. Bukhari)
"Tiap menjelang pagi hari dua malaikat turun. Yang satu berdoa: "Ya Allah, karuniakanlah bagi orang yang menginfakkan hartanya tambahan
peninggalan." Malaikat yang satu lagi berdoa: "Ya Allah, timpakan
kerusakan (kemusnahan) bagi harta yang ditahannya (dibakhilkannya)."
 (Mutafaq'alaih)
Jauhi segala perbuatan dosa dan maksiat, karena perbuatan dosa dan maksiat akan membuat hidup kita susah dan rezeki menjadi sempit.
"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada
hari kiamat dalam keadaan buta." QS.
 Thaahaa : 124
"Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya." (HR. Tirmidzi dan Al Hakim)
Jangan berbuat dosa hanya karena mengejar rezeki yang terlambat datang, karena rezeki telah ditentukan dan tidak akan datang dengan
sebab dosa. Anda tidak akan mati sebelum rezeki yang telah ditentukan
untuk Anda telah Anda terima semuanya.
"Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi
(siapa yang dikehendaki-Nya)." Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan,
maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang
sebaik-baiknya."
 QS Saba' : 39
"Sesungguhnya rezeki mencari seorang hamba sebagaimana ajal mencarinya." (HR. Ath-Thabrani)
Wallau'alam

No comments:

Post a Comment