Golden
Age
Generasi unggul tidak tumbuh dengan sendirinya. Laju tumbuh
kembang dan tingkat inteligensia seorang anak sebenarnya tidak dipengaruhi oleh
faktor keturunan saja. Ada tiga faktor yang saling memengaruhi, yaitu genetik
atau keturunan, faktor lingkungan, dan faktor gizi.
Setelah lahir, stimulasi harus terus dilakukan untuk
meningkatkan koneksi otaknya.
Para pakar perkembangan anak menegaskan bahwa lingkungan
merupakan salah satu elemen penting untuk kecerdasan bayi. Bayi yang dibesarkan
di lingkungan yang penuh kasih sayang dan aman akan memiliki emosi yang baik.
Menurut dr Koesnadi, agar stimulasi yang diberikan lebih
optimal, stimulasi harus diberikan bertahap, dalam berbagai variasi dan
berulang-ulang. Sel-sel saraf dalam otak merupakan suatu jaringan sel yang
berfungsi sebagai “kabel telepon” yang secara teratur akan saling mengirimkan
gelombang elektronik berupa sinyal atau “pesan”.
Aktivitas listrik yang terjadi secara berulang-ulang atau
kontinu pada sel-sel otak si kecil inilah yang akan mampu mengubah struktur
fisik otak secara luar biasa sehingga menghasilkan kemampuan-kemampuan baru
sebagai proses perkembangan fungsi otak. Semakin sering otak menerima “data”,
semakin sering pula suatu kemampuan diasah sehingga mencapai tahap “mahir” atau
piawai.
Jumlah percabangan saraf (sinaps) di otak bayi akan bertambah
atau berkurang tergantung apakah otak diberi stimulasi atau tidak. Untuk
merangsang perkembangan anak, orangtua bisa melakukannya melalui berbagai
aktivitas yang menyenangkan.
Menurut dr. Koesnadi Rusmil, Sp.A (K) ahli tumbuh kembang anak
dari RS Hasan Sadikin Bandung, usia 0-5 tahun merupakan periode emas untuk
tumbuh kembang anak. “Pada periode ini anak bisa dirangsang untuk mencapai
kecerdasan yang lebih tinggi.” Artikel Selengkapnya.
No comments:
Post a Comment